Jumat, 19 Februari 2010

PERKEMBANGAN TEKNOLOGI GAMES

PERKEMBANGAN TEKNOLOGI GAME


Game berarti “hiburan”. Permainan game juga merujuk pada pengertian sebagai “kelincahan intelektual” (intellectual playability). Sementara kata “game” bisa diartikan sebagai arena keputusan dan aksi pemainnya. Ada target-target yang ingin dicapai pemainnya. Kelincahan intelektual, pada tingkat tertentu, merupakan ukuran sejauh mana game itu menarik untuk dimainkan secara maksimal.
Menurut Alan Shiu Ho Kwan (2000), setidaknya ada enam faktor yang melatari seseorang bermain games:
1.adanya tawaran kebebasan,
2.keberagaman pilihan,
3.daya tarik elemen-elemen gambar,
4.antarmuka (interface),
5.tantangan, dan
6.aksesibilitasnya.
Saat ini perkembangan games di komputer sangat cepat. Para pengelola industri game berlomba-lomba untuk menciptakan game yang lebih nyata dan menarik untuk para pemainnya. Hal inilah yang membuat perkembangan games di komputer sangat cepat. Sehingga games bukan hanya sekedar permainan untuk mengisi waktu luang atau sekedar hobi. Melainkan sebuah cara untuk meningkatkan kreatifitas dan tingkat intelektual para penggunanya.
Jadi, bermain game adalah suatu proses “fine tuning” (atau penyamaan frekuensi) dari logika berpikir anak-anak kita dengan logika berpikir aplikasi komputer yang canggih tadi. Pada saat bersamaan, game juga secara nyata mempertajam daya analisis para penggunanya untuk mengolah informasi dan mengambil keputusan cepat yang jitu.
Aplikasi games dapat dijalankan pada berbagai platform. Beberapa platform media yang bisa dijadikan pilihan untuk advergames :
1.Personal Computer berupa aplikasi games pada PC. Games ini dijalankan pada personal computer. Pada media Personal Computer, durasi waktu penayangan adalah tidak terbatas, selama games tersebut bagus dan mampu menghibur audience/pemain, maka selama itulah tingkat kemungkinan untuk dilihat audience akan semakin tinggi. Pembuatan Games ini biasanya menggunakan Language C++ / C#, membutuhkan waktu 3-6 bulan tergantung dengan kompleksitas games tersebut.
2.Web Based Games. Yaitu aplikasi games yang diletakkan pada server di internet dimana pemain hanya perlu menggunakan akses internet dan browser untuk mengakses games tersebut. Corporate yang memiliki keinginan mengumpulkan komunitas internet dan sekaligus memperkenalkan product kepada komunitas Internet sangat cocok memilih media games online internet ini. Pilihan ini banyak digunakan karena dapat meningkatkan traffic pada suatu website Bila games yang dibutuhkan simple maka diperlukan waktu pengembangan yang relative lebih singkat 1-2 bulan.
3.SmartPhones/PocketPC. Aplikasi games yang jalan pada mobile devices bersistem operasi Windows Mobile 2003/2004 ataupun windows mobile 5.0. Product yang memiliki target market status ekonomi A,B dan karakter pengusaha/ eksekutif muda sangat cocok apabila menggunakan media PocketPC/SmartPhones sebagai bagian aktivitas kegiatan advertising. Games bertemakan strategi ataupun simulasi bisnis pada umumnya lebih disukai oleh orang-orang golongan ini. Waktu pengembangan biasanya memerlukan waktu 3-6 bulan tergantung dengan kompleksitas games tersebut
4.CellPhones / Mobile Phones. Aplikasi games untuk cell-phones atau mobile phones sebenarnya bisa dimanfaatkan untuk mendapatkan potensial pelanggan dengan golongan Status Ekonomi Responden A,B dan C. Produk yang memiliki target golongan ABG, remaja, anak kuliah, eksekutif muda sangat tepat menggunakan media ini, mengingat pada golongan inilah mereka suka sekali mencoba dan mengeksplorasi features aplikasi yang tersedia pada mobile/cellphones mereka. Mereka biasanya aktif mencari aplikasi bersifat fun atau game yang dapat mengisi waktu senggang mereka. Waktu pengembangan untuk membuat aplikasi pada devices ini relative lebih pendek yaitu 1-3 bulan tergantung dengan kompleksitas games tersebut.
SEJARAH PERKEMBANGAN GAMES
Tahun 1947 dipercaya sebagai tahun pertama di mana game didesain untuk dimainkan dengan layar CRT (cathode ray tube). Game ini dirancang oleh Thomas T. Goldsmith Jr. dan Estle Ray Mann. Aplikasi ini mendapatkan paten tanggal 14 Desember 1948. Sistem yang dibuatnya terdiri dari 8 vacum tubes dan menyimulasikan peluru ditembakkan pada target, terinspirasi dari display radar pada Perang Dunia II. Beberapa knop disediakan untuk mengatur kurva dan kecepatan titik yang mewakili peluru. Karena grafik belum bisa dibuat waktu itu, target penembakan digambar pada sebuah lapisan yang kemudian ditempelkan pada CRT. Diyakini bahwa ini adalah sistem pertama yang secara spesifik didesain untuk game pada layar CRT. Banyak yang menyebutkan bahwa penemu video game adalah William Higinbotham.
Tahun 1952, A.S. Douglas membuat OXO, game grafis noughts and crosses (nol dan silang), di University of Cambridge untuk mendemonstrasikan tesisnya tentang interaksi komputer dan manusia. Permainan ini bekerja pada komputer besar yang menggunakan CRT display.
Tahun 1958 menciptakan game Tennis for Two pada osiloskop. Game ini menampilkan lapangan tenis sederhana dipandang dari samping. Bola seakan dipengaruhi oleh gravitasi dan harus melewati net/jaring. Dengan dua kontrol yang masing-masing dilengkapi knop untuk mengarahkan bola dan sebuah tombol untuk memukul bola sampai melewati net.
Tahun 1972 oleh Waco Company membuat perangkat game portable genggam yang pertama dibuat adalah Tic Tac Toe. Sampai sekarang game ‘jadul’ ini masih populer di internet. Di tahun ini pun dirilis perangkat video game pertama untuk pasar rumahan, Magnavox Odyssey, dihubungkan dengan televisi. Meski tidak sukses besar, perusahaan lain dengan produk yang sama harus membayar lisensi. tetapi, kesuksesan menjemput sejak Atari meluncurkan Pong sebuah video game ping-pong pada 29 November 1972. Berangkat dari sini, video dan komputer game menjadi populer dan hobi baru di saat PC baru saja mulai dikenal dan dipakai secara luas.
Pada tahun 1980, Mistery House, rancangan ibu rumah tangga, Roberta Williams dipercaya sebagai game petualangan pertama dengan grafis pada Apple II. Meski interface untuk input perintah masih berupa teks, ilustrasi grafik hitam putih sebuah rumah bergaya viktoria merupakan gebrakan baru di masa itu. Game ini begitu populer dan mendorong Roberta Williams mendirikan Sierra On-Line bersama suaminya dan terus memproduksi game khususnya petualangan. Meski baru di pertengahan sampai akhir 1980-an game yang muncul di pasaran hadir dengan fungsi scrolling atau virtual paging, hadirnya produk monitor warna di awal tahun 1980-an membuat para penggila game makin antusias, sehingga perpindahan suasana game dari halaman ke halaman lain menjadi lebih hidup. Suara dan musik pengiring ikut juga menyemarakkan game di era ini melengkapi fungsi multimedia dan interaktif. Tentu banyak yang tahu dengan game watch. Perangkat berukuran mini dan terasa pas di genggaman tangan ini mulai tahun 1980 oleh Nintendo. Awal tahun 1980-an juga ditandai dengan hadirnya media penyimpan CD-ROM yang dalam waktu singkat menjadi populer. Era game 3 dimensi (3D) dengan perspektif orang pertama dan multiplayer game mulai muncul di era ini. Suara dan musik semakin berkembang di pertengahan 1980-an seiring dengan hadirnya produk sound card. Jadi, memang terasa bahwa pasar game komputer semakin berkembang sejalan dengan perkembangan teknologi pendukungnya.
PERKEMBANGAN TEKNOLOGI GAMES
Perkembangan teknologi sangat berpegaruh terhadap perkembangan game, dimana perubahannya akhir-akhir ini makin pesat berkembang. Sekitar awal dekade 80-an, sebenarnya sudah ada persaingan ketat antar perusahaan game dalam memasarkan produknya. Game yang populer dengan nama video game ini hanya bisa dimainkan oleh satu atau dua orang pemain pada sebuah console. Pada game ini membutuhkan media tambahan berupa Pesawat televise sebagai media tampilan. Jenis game-nya masih sangat sederhana dengan grafik yang sangat kasar. Tampilannya mirip seperti game dari bahasa program Java, yang bisa dimainkan di handphone sekarang ini. Perusahaan game yang terkenal pada saat itu adalah Atari, Sega dan Nintendo.
Video game ini merupakan sebuah bentuk dari multimedia interaktif yang digunakan untuk sarana hiburan. Game ini dimainkan dengan menggunakan sebuah alat yang bisa digenggam oleh tangan dan tersambung ke sebuah kotak alat atau console. Alat yang digenggam tangan tadi dikenal dengan nama joystick. Isinya adalah beberapa tombol-tombol sebagai kontrol arah maju, mundur, kiri dan kanan, dimana fungsinya adalah untuk berinteraksi dan mengendalikan gambar-gambar di layar pesawat televisi. Game ini juga biasanya dimainkan dengan memasukan sebuah keping CD yang bisa diganti-ganti atau cartridge yang harus dimasukkan ke dalam game console.
Video game dengan console kini juga sudah berkembang pesat. Saat ini, pemain yang cukup dominan adalah X-Box dari Microsoft dan PlayStation keluaran Sony. PlayStation (PS) telah sukses dengan PSP-nya yang portable dan PS2 yang fenomenal karena harganya yang cukup murah. Saat ini di pelosok perumahan umumnya terdapat rental PS2 yang bisa dimainkan dengan biaya berkisar hanya Rp.1,500 per jam. PlayStation ini sendiri telah mengeluarkan versi baru, yaitu PS3. Tidak diragukan lagi, tampilan dan akselerasinya jauh lebih halus dan cepat dari generasi pendahulunya.
Para gamers lama kelamaan menginginkan suatu permainan yang tidak saja dapat dimainkan oleh 2 orang, tapi juga bisa dimainkan secara massal dan bersamaan tanpa memandang jarak misalnya antar daerah satu yang lainnya hingga menembus jarak antar negara. PlayStation dan X-Box pun tampil sebagai sebuah console yang sudah bisa dimainkan secara online. Selain dari console, game juga bisa dijalankan dari personal computer (PC) atau sering juga disebut juga PC game. Game di PC tidak kalah menariknya dibanding dengan di console.
Mari kita lihat bedanya. Di dalam video game kita menemukan adanya lingkungan bermain game yang lebih sederhana dibanding pemain di PC game, bukan hanya terutama karena keterbatasan fitur dari joystick, tapi karena disebabkan keterbatasan teknologi di dalam perangkat keras (hardware) pada console serta output resolusi visual yang secara potensial lebih rendah. Seperti kita ketahui, pada setiap PC umumnya terdapat sebuah keyboard dan sebuah mouse yang bisa digunakan dalam desain permainan game yang lebih kompleks. Gambar grafik yang ditampilkan di PC game lebih hidup dan tajam, tergantung dari pemakaian display adapter card atau video card yang digunakan pada mainboard komputer. Semakin mutakhir dan besar kapasitas memori video card-nya, maka semakin halus pula resolusi dan akselerasi game-nya. Sedang console game biasanya dimainkan di televisi, dimana ketajaman gambar lebih rendah dan game biasanya dimainkan dari jarak dekat.
Dengan adanya perkembangan video game diantara pasar orang dewasa, perbedaannya dengan PC game juga semakin berkurang. Akhir-akhir ini strategy games, role-playing games dan game simulasi, walau tidak sebanyak di PC game, sudah bisa didapatkan di video game. Awalnya, jika kita bermain sendiri di PC atau komputer, yang menjadi lawan kita adalah komputer itu sendiri. Tetapi dengan sistem jaringan (LAN: local area network), kita bisa melawan orang lain pada komputer yang terpisah, yang lebih dikenal dengan istilah multiplayer. Untuk dapat memainkannya, kita harus menghubungkan PC atau komputer ke sekelompok PC lain yang saling terhubung. Multiplayer game ini bisa dimainkan dengan jaringan lokal tanpa akses internet, tetapi bisa juga dengan menggunakan akses internet. Multiplayer game yang tidak membutuhkan akses internet disebut juga sebagai LAN game.
Di Indonesia sendiri, sejak tahun 2000-an, LAN game didominasi oleh game tembak-menembak, diantaranya Counter Strike (CS) dan game strategi Warcraft. Game ini masih memiliki keterbatasan dalam jumlah pemain. Lawan kita dalam game hanya terbatas pada jumlah PC yang terhubung dalam jaringan lokal tersebut. Jika game tadi ingin lebih dimainkan secara massal, secara bersamaan dan tanpa mempertimbangkan jarak, maka PC itu harus terhubung dengan jaringan internet. Karena dari aplikasinya yang harus terhubung atau online dengan internet, maka banyak orang menyebutnya sebagai online game.
GAME DAN JARINGAN
Game online dimungkinkan dengan adanya sistem jaringan komputer, saat ini jaringan komputer tidak lagi selalu berarti jaringan lokal (Local Area Network), tetapi juga dapat diasumsikan dengan Internet atau teknologi sejenis, walaupun sebenarnya dua komputer yang terhubung peer to peer juga sudah merupakan jaringan komputer.
Istilah multiplayer game sendiri pada awalnya merujuk pada game yang dimainkan terbatas pada LAN, karena saat itu untuk mewujudkan game online masih membutuhkan biaya yang relative mahal untuk kebutuhan koneksi dan bandwidth Internet. Migrasi game online dari menggunakan protokol LAN (seperti IPX) menjadi protokol TCP/IP yang digunakan Internet, terjadi selama kurun waktu tahun 1990-an.
Tidak mengherankan saat infrastruktur jaringan semakin baik, game online seakan mendapatkan wadahnya karena dengan dukungan infrastruktur, para gamer dapat memainkan game online dengan nyaman. Bayangkan berapa waktu yang diperlukan untuk melakukan download game, sinkronisasi dengan pemain lain, dan pertukaran data lainnya jika infrastruktur yang tersedia tidak mendukung?
Paling tidak untuk saat ini, memainkan game online memang masih sangat berat jika dilakukan dengan menggunakan koneksi Internet dial-up.
Kemajuan teknologi membawa ruang lingkup jaringan dari skala kecil menjadi semakin besar. Game center tidak melulu hanya menawarkan game dengan jaringan lokal, tetapi juga game online dengan jaringan Internet. Tidak jarang tempat yang tadinya adalah warnet, telah berubah wajah menjadi game center atau paling tidak menambahkan fasilitas untuk bermain game online.
GAMES ON LINE
Tekonologi games online diilhami oleh penemuan metode networking komputer tahun 70-an oleh militer di Amerika. Dari konsep inilah dikembangkan berbagai fitur baru termasuk game. Pertama jaringan yang digunakan masih Lokal Area Network (LAN). Kesininya sudah menggunakan jaringan yang luas melalui jalur www (world wide web) atau internet yang bisa diakses via nirkabel. Tidak seperti kirim email atau browsing yang tinggal langsung klik IE (internet explorer), netscape navigator, atau opera browsing, untuk bisa memainkan game online kita harus meng-install dulu program game-nya. Tentunya agar lebih asyik, perangkat keras (hardware) yang digunakan harus memadai juga.
Berbeda dengan game biasa, Di game online kita harus mendaftar atau register terlebih dahulu. Tidak semua games online dapat dimainkan secara gratis, beberapa di antaranya ada yang memerlukan registrasi atau pembuatan member yang memerlukan sejumlah biaya. Biasanya games yang tidak memerlukan sejumlah biaya untuk pemnbuatan member, kita hanya perlu register dan dapat langsung memainkannya. Sedangkan untuk games yang tidak gratis, kita harus memasukan source code yang ada pada voucher games yang kita beli.
Di dunia games on line kita mengenal adanya level pada permainan. Untuk tahap awal, kita harus memulai pada level satu. Kemudian level akan bertambah seiring dengan tingkat kemampuan kita untuk memainkan permainan tersebut.
Pada games on line kita pasti memiliki sebuah id character yang harus kita jaga agar id character kita dapat “diperhitungkan “ di dunia maya. Banyak sekali jumlah game online yang dapat dimainkan. Mulai dari game arcade sampai game perang atau petualangan. Contohnya ada catur online yang disediakan oleh Yahoo! dan juga pool (biliard) online dari Yahoo!. Sementara game online lainnya ada Gunbound, Ragnarok, Laghaim, Spiderman 2, Final Fantasy, Roadrash, bahkan game startegi seperti Rise of Nations keluaran Microsoft dan Big Huge yang dapat dimainkan.
Di Indonesia, on line game mulai berkembang di pertengahan 90-an, saat game Nexia beredar. Dan sekarang, salah satu game yang lagi digandrungi adalah Ragnarok online (RO), sebuah game yang diangkat dari komik berjudul sama. RO adalah sebuah game yang cukup fenomenal karena tak hanya booming di Indonesia, tetapi juga di seluruh dunia. “RO sangat digemari karena menawarkan kekuasaan penuh atas karakter yang diciptakan dan memberikan banyak pilihan, apakah karakter tersebut akan menjadi karakter yang beruntung, lemah, pemurah atau yang lainnya,” kata Alvanov. “Pemain dapat menciptakan karakter sesuai dengan keinginan, bahkan terkadang sifat pemain dapat tercermin dalam karakter yang diciptakannya.” Bagi penggemar RO sendiri, kesempatan untuk bertemu dengan gamer lain adalah salah satu daya tariknya. Bila dalam game offline kita hanya dapat bermain dengan orang yang terbatas, lewat RO kita dapat bermain dengan begitu banyak orang.
Begitu mewabahnya on line gaming, membuat para pengusaha warnet memakainya sebagai salah satu penarik minat gamers untuk mengunjungi tempat mereka. Banyak pelajar dan mahasiswa yang menghabiskan waktunya di warnet untuk bermain game. Mereka seringkali tidak mau diganggu, bahkan oleh dering telepon sekalipun.
JENIS GAMES ONLINE
Dengan hanya menghubungkan komputer Anda ke Internet, Anda telah dapat mendapatkan beragam game online yang tersedia. Penggunaan browser yang luas juga dimanfaatkan developer game untuk merambah masuk, sehingga jika seseorang menjalankan browser, tidak selalu berarti ingin surfing membaca berita atau mencari informasi, tetapi bisa juga karena ingin bermain game online.
  Game yang berjalan pada browser sering disebut dengan browser game. Selain membutuhkan browser, mungkin Anda memerlukan plug-in Flash untuk menjalankan game yang dibuat dengan Flash, atau Java runtime jika menjalankan game yang di-develop dengan Java. Keduanya merupakan contoh game yang dapat diimplementasikan pada browser.
  Yahoo! Games merupakan salah satu contoh kumpulan game dengan menggunakan Java applet atau Flash, meliputi bermacam jenis game seperti permainan kartu, kata-kata, board/ papan, dan lain sebagainya, dengan total lebih dari 400 game yang tersedia saat ini.
  Seperti telah dijelaskan, game online tidak selalu berarti game dengan fasilitas multiplayer, terkadang untuk browser game sederhana, game hanya dimainkan secara single player, tetapi memiliki daftar skor tertinggi dari seluruh pemain. Hal ini kontras dengan game online yang dapat dimainkan secara multiplayer, atau bahkan tepatnya massive multiplayer, karena dapat dimainkan secara masal, ratusan atau ribuan orang dapat bermain game yang sama pada satu saat.
  Massive multiplayer game berkembang cukup pesat, genre yang cukup digemari pada game jenis ini adalah Role Playing Game, Real Time Strategy, dan First-Person Shooter. Untuk Role Playing Game dengan massive multiplayer, dikenal dengan sebutan Massively Multiplayer Online Role-Playing Game (MMORPG), misalnya game Ultima Online, World of Warcraft, atau Dream Of Mirror Online (DOMO).  Juga dikenal Massive Multiplayer Online Real Time Strategy (MMORTS), dan Massive Multiplayer Online First-Person Shooter (MMOFPS).
  Game bertipe massive multi player membawa fenomena baru dalam dunia game, kadang dibutuhkan server dalam jumlah yang besar yang mampu menangani pertukaran data yang terjadi karena game jenis ini memiliki skala jaringan Internet di seluruh dunia. Dapat dibayangkan jika sekitar 10 tahun yang lalu game sekecil Minesweeper dapat membuat penasaran hingga seseorang betah bermain selama 5 jam tanpa henti (contohnya adalah penulis sendiri), apalagi game online saat ini yang memiliki berbagai karakter, skenario, interaksi antarpemain yang sangat luas dengan interface yang memikat!
Di Indonesia sendiri, popularitas game online semakin semarak dengan bertambahnya pertumbuhan game-game online berbahasa Indonesia, walaupun mayoritas game yang dikenal masih merupakan game luar yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Hal ini sedikit berbeda dengan iklim game online di China dan Korea yang telah menghasilkan produk-produk sendiri yang telah diterima luas di negaranya.
  Tetapi, dengan semakin dikenalnya game online di Indonesia, tentunya juga membuka peluang bagi developer-developer Indonesia untuk mengembangkan game karya sendiri, terlebih karena sebenarnya Indonesia memiliki sejarah dan tokoh-tokoh yang menarik untuk menjadi tema dan skenario game online.

TEKNOLOGI DI BALIK GAMES ONLINE
Konsep dasar game mungkin tidak terlalu banyak mengalami perubahan, misalnya pada game dengan jenis Role Playing Game yang berciri action dan umumnya menitikberatkan pada pertempuran. Walaupun konsep dasarnya sama, para game mania tidak pernah dibuat bosan karena selalu ada pengembangan yang menyertai game rilis terbaru, misalnya lokasi pertempuran, tokoh dan karakter, senjata yang digunakan, strategi dan tantangan yang beragam, serta masih banyak lagi.
Karena itu sisi interface menjadi sangat penting bagi sebuah game, dan teknologi yang berjasa untuk mewujudkan game online adalah teknologi seperti Flash dan Java, yang dapat menampilkan video dan audio interaktif pada Internet.
Para developer game ataupun gamer juga tidak akan asing dengan nama DirectX, sebuah kumpulan API (Application Programming Interface) pada platform Windows yang menangani tugas-tugas yang berhubungan dengan multimedia, khususnya pemrograman game dan video. Anda dapat menggunakan SDK (Software Development Kit) dari DirectX untuk menciptakan game dengan memanfaatkan fungsi-fungsi DirectX yang disediakan. Pada dasarnya, game itu sendiri merupakan sebuah aplikasi komputer, yang ditulis dengan script atau bahasa pemrograman, di balik sebuah game yang menghadirkan kesenangan dan kenyamanan bermain, terdapat ribuan bahkan jutaan kode program yang membentuknya.
Game dapat ditulis dengan bahasa pemrograman yang umum dan telah dikenal seperti Visual Basic, C, Java, Delphi, Phyton, dan lain sebagainya. Umumnya para developer game menggunakan tools atau paket library, seperti OpenGL Utility Toolkit atau modul lainnya.
Salah satu interface berupa peta/map ditawarkan oleh Defense of the Ancient atau sering dikenal dengan DoTA yang populer setelah disertakan pada game Warcraft. Kode DotA terbuka bagi developer yang ingin mengembangkannya sehingga tercipta berbagai varian.
  Beberapa development tools juga dikembangkan untuk memudahkan pembuatan game, misalnya RPG Maker dari Jepang yang memungkinkan kita menciptakan game dengan genre Role Playing Game. RPG Maker kemudian dikembangkan menjadi RPG Maker 2000 atau biasa disingkat RM2k, kemudian menjadi RPG Maker 2003 (RM2k3), RPG Maker XP (RMXP), hingga saat ini RPG Maker VX, yang tentu saja semakin menawarkan . tur-. tur yang memudahkan pembuatan game yang semakin baik. Bagaimana dengan genre game selain RPG? Tentunya juga tersedia development tools untuk itu, seperti Fighter Maker yang dari namanya sudah dapat ditebak merupakan tools untuk menciptakan game fighting.

JARINGAN BISNIS RAKSASA
Sebagaimana sebuah produk yang dapat diterima luas oleh masyarakat, para vendor akan berlomba untuk menciptakan produk baru yang diharapkan semakin disukai dan ditunggu-tunggu. Game online dari sisi bisnis tidak hanya menciptakan game-game online baru yang inovatif, terdapat banyak aspek yang juga berkembang dengan pesat seiring tingginya minat konsumen.
Kita telah melihat contohnya dari sisi teknologi software,engine pembuat game atau engine 3D memungkinkan Anda melihat game dengan interface memukau. Tampilan memikat atau suara yang menggelegar tentunya harus juga didukung oleh perangkat keras hingga menghasilkan audio visual yang maksimal. Ini menjadi tugas vendor-vendor hardware untuk mengembangkan hardware yang dapat memproses data dan menampilkan output-nya dengan kualitas tinggi.
Dari sisi infrastruktur, layanan-layanan akses Internet berkecepatan tinggi juga semakin banyak ditawarkan. Dari menjamurnya game online, juga merangsang diadakannya event-event misalnya kompetisi bermain atau kompetisi membuat game. Keseluruhan aspek ini membentuk sinergi yang berkesinambungan yang saling membutuhkan. Fenomena ini membentuk jaringan bisnis raksasa yang terus berkembang dengan pesat.
Dapat dibayangkan, mungkin seseorang yang belum pernah bermain game online akan menjadi tertarik untuk bermain game online karena ia memiliki koneksi Internet yang cepat dan hardware komputer yang mendukung. Di sisi lain, tidak jarang karena seseorang gemar bermain game online, maka ia terus mengupgrade hardware atau koneksi Internet agar terus mampu memainkan game online dengan baik.

POSITIF ATAU NEGATIF ?
Sesuatu yang sedang hangat-hangatnya selalu menuai kontroversi, demikian pula dengan booming game online, apakah membawa para gamer ke arah yang positif atau negatif? Satu hal yang sering dikhawatirkan orang tua pada anak yang kecanduan game adalah ketakutan bahwa anak tersebutmenjadi antisosial dan lupa belajar karena sepanjang hari hanya mengurung diri di kamar. Tetapi dengan jaringan game online, setidaknya dapat tercipta komunitas online sebagai suatu bentuk aktivitas sosial. Bahkan terdapat penelitian bahwa selama bermain game, faktor psikologis dapat berkembang, misalnya memupuk jiwa kepemimpinan dan kerjasama dari bermain game, sehingga tidak selalu bermain game identik dengan hal yang tidak bermanfaat.
  Terlebih pada umumnya setiap orang memiliki kesukaan pada jenis game tertentu, tanpa memandang usia, dikarenakan fungsi game itu sendiri sebagai sarana hiburan, sekaligus sebuah industri raksasa yang hadir bersama teknologi. Satu hal yang jelas, jika Anda menemukan suatu kasus di mana game online membawa dampak negatif bagi seseorang, misalnya putera-puteri Anda, sukar rasanya mencoba menghentikan akses game online, sementara mereka (putera dan puteri Anda) setiap hari mendengar informasi game online favorit mereka dari majalah, Internet, dan lingkungannya.
Yang perlu Anda lakukan adalah menyikapinya dengan bijak dan memberikan pengertian yang baik, kita tidak perlu mencegah apapun yang mengalir masuk, tetapi kita dapat mengarahkannya agar dapat digunakan dengan baik. Manfaatkan semaksimal mungkin hal positif yang didapatkan dari game online, dan beri pengertian untuk hal yang negatif. Cukup banyak manfaat game seperti memperkaya kosakata bahasa Inggris atau menimbulkan minat yang besar terhadap teknologi. Bagaimanapun, game sebenarnya adalah refleksi kehidupan nyata, bukan? Sama-sama memiliki tujuan, dan untuk mencapaitujuan tersebut, ada usaha yang harus dilakukan.
Seorang pakar adiksi video game, Mark Griffiths dari Nottingham Trent University, mengungkapkan bisa saja game membuat orang lebih bermotivasi. “Video game abad ke-21 dalam beberapa segi lebih memberi kepuasan psikologis daripada game tahun 1980-an.”
Jelasnya, lanjut dia, untuk memainkannya perlu keterampilan lebih kompleks, kecekatan lebih tinggi, serta menampilkan masalah yang lebih relevan secara sosial dan gambar yang lebih realistis. “Namun saat tawaran ‘hadiah psikologis’ lebih besar, kemungkinan pemain mengalami kecanduan juga lebih besar.” Sepengamatannya, anak-anak mulai tertarik pada video game pada usia sekitar tujuh tahun. Dalam masa ini, tambahnya, segala hal yang terjadi adalah kegiatan yang belum menimbulkan kerusakan serius meski sebagian orang sudah melihat adanya gejala kecanduan.
Namun penelitian terbaru pada anak usia awal belasan tahun menemukan hampir sepertiganya bermain video game setiap hari. “Yang lebih mengkhawatirkan sekitar 7%-nya bermain paling sedikit selama 30 jam per minggu,” ungkap penelitian itu seperti dikutip situs BBC beberapa waktu lalu. Menanggapi angka ini, Griffiths dalam keprihatiannya mengatakan betapa besar dampak jangka panjang dari kegiatan yang menghabiskan waktu luang lebih dari 30 jam per minggu pada perkembangan aspek pendidikan, kesehatan, dan sosial anak dan remaja. “Ketergantungan semacam itu dapat memicu perilaku menyimpang lain seperti mencuri uang untuk membeli game baru, bolos sekolah, keengganan mengerjakan pekerjaan rumah (PR), atau rasa tak tenang saat tidak dapat bermain.”

Sumber :
http://www.google.com//perkembangan%20games/PERKEMBANGAN%20TEKNOLOGI%20GAME%20at%20147.htm
http://www.google.comperkembanganteknologigames/perkembangan%20games/Detail.Asp.htm

Tidak ada komentar:

Posting Komentar