Sabtu, 20 November 2010

Franchise "CiPLang" (kue Cincin PeLangi)


Kue CINCIN ini juga disebut kue ALI. Dinamakan kue cincin karena bentuknya menyerupai cincin.
Kue yang merupakan makanan KHAS BETAWI yang biasa disajikan hanya pada hari tertentu.
Rasa kue ini sangat tradisional, karena pemakaian bahannya yang sederhana.
Sekarang ini,kue cincin kalah populer dengan jenis kue atau cake yang lebih modern.
Untuk itu kami mencoba membuat sesuatu yang baru agar kue cincin ini lebih disukai dan dikenal oleh masyarakat.


A. Perencanaan
Awal pembuatan ide dari usaha ini, terinspirasi dari kelangkaan kue tradisional salah satunya kue cincin.
Karena makin banyak kue modern yang telah banyak dipasarkan di berbagai tempat termasuk di mal-mal.
oleh karena itu usaha ini diberi nama kue CiPlang (cincin pelangi)

B. Produksi
Langkah pertama yang harus dilakukan adalah menyiapkan bahan dasar yang diperlukan untuk membuat kue cincin.
Bahan dasar yang diperlukan :

100 gr kelapa setengah tua, kupas,parut kasar, Sangrai ampe coklat
75 gr gula Merah
125 ml Air -(dakuw tambahakn jadi 150 ml)
250 gr Tepung Beras
75 gr Gula pasir
1/4 sdt garam
Minyak untuk menggoreng

Jika semua bahan telah tersedia, lalu dilanjutkan dengan cara pembuatan dari kue cincin.
Langkah-langkah cara pembuatan kue cincin :

1. Rebus Gula merah dan air sampai mendidih, saring lalu tuang ke tepung beras selagi panas, Aduk rata
2. Tambahkan Kelapa Sangrai,gula pasir dan garam. Uleni hingga adonan kalis. diamkan semalaman.
3. Bentuk cincin kecil,goreng hingga keoklatan.

Dari bahan dasar yang ada dapat divariasikan rasa dari kue cincin tersebut.
Bisa ditambahkan dengan rasa pisang, strawbery, nanas, melon, anggur, dan sebagainya.
Dan tidak lupa dengan rasa asli dari kue cincin yaitu manis-manis gula jawa.

C. Modal Awal
Untuk membuat usaha ini membutuhkan modal awal sebesar Rp.20 juta.
Modal awal ini digunakan untuk :
1. Pembuatan gerobak
2. Sewa tempat
3. Pembelian bahan-bahan dan peralatan pembuat kue cincin
4. Pembelian tempat untuk menyajikan kue.
5. Lain-lain.

Jika berminat untuk bergabung dengan usaha ini, modal awal yang dibutuhkan adalah sekitar 3juta rupiah.
Dengan modal tersebut, dapat menerima :
1. Gerobak
2. Adonan kue (sudah dalam bentuk cincin, sehingga tinggal menggorengnya) (100 buah)
3. Tempat penyajian kue cincin


D. situs yang Baik
Usaha ini dijalankan untuk mengembalikan lagi kelangkaan kue cincin dari kue-kue yang lebih modern.
Untuk itu usaha ini perlu dikembangkan agar semua masyarakat tidak melupakan makanan tradisional ini.
Untuk pengembangan bisnis ini serta mempermudah proses pemasaran prodek kepada para konsumen maka dibuat situs e-commerce.
situs ini berisi :
1. Penjelasan singkat mengenai usaha kue CiPlang (Cincin Pelangi)
2. Penawaran untuk para konsumen jika ingin membuka usaha ini
3. Fasilitas transaksi on-line untuk para konsumen.

E. Distribusi
Dari usaha ini dapat didistribusikan dengan menganut model waralaba atau franchise.
Modal dan perinciannya telah dijelaskan pada butir C.
Ketentuan penjualan:
1. porsi besar --> Rp.5000,- --> isi 6
2. porsi kecil --> Rp.3000,- --> isi 3


F. Keuntungan
Pusat franchise ini menyediakan paket berikut :
1. 25 adonan jadi : Rp.15.000,-
2. 50 adonan jadi : Rp.28.000,-
3. 100 adonan jadi : Rp.55.000,-
Keuntungan yang di dapat
Rp.55.000 : 100 = Rp.550,-
Jika semua habis terjual (porsi kecil) : 100.000,-
Jadi, keuntungan maksimal yang didapat dari setiap 100 buah adonan adalah:
Rp.100.000-Rp.55.000=Rp.45.000,-

G. Motivasi
Dengan adanya usaha ini diharapkan :
- Dapat membantu masyarakat untuk mengurangi jumalah pengangguran di indonesia.
- Dapat membantu masyarakat yang ingin membuka usaha sendiri tanpa terikat dengan suatu perusahaan.
- Dapat mengembalikan nama kue cincin yang telah redup.

Kelompok :
Heni Ermawati (50407412)
Pratiwi Ayu Ningsih (50407661)
Rifka Sabilla (50407723)
4IA11
Read More......

Sabtu, 13 November 2010

PRODUKSI USAHA L3 CIRENG ISI

Perkembangan bisnis di dunia sangatlah spektakuler. Di Indonesia sendiri perkembangan Bisnis sangat pesat seiring dengan meningkatnya minat & kesadaran masyarakat untuk memiliki usaha sendiri. Jumlah penduduk Indonesia yang sangat besar membawa potensi yang sangat baik akan pertumbuhan Bisnis Kemitraan ini, terutama di sektor pangan. Berdasarkan alasan itulah L3 Cireng Isi didirikan dan dikembangkan. Kami berupaya membantu para Mitra agar sukses dan secara aktif mendukung gerakan ekonomi mandiri dengan memulainya dari diri sendiri dan dari saat ini. Kami menjamin bahwa Konsep Bisnis ini akan sangat menarik bagi mereka yang mengharapkan untuk memulai dan memiliki Bisnis mereka sendiri. Kami akan membimbing anda untuk mencapai Bisnis impian anda dengan menyediakan seluruh peralatan lengkap dan training tentang Teknik Operasional bagaimana mengatur Bisnis anda agar sukses.

Cireng merupakan jajanan tradisional (kudapan) tatar Sunda yang digemari baik tua maupun muda. Cireng berasal dari kata aci digoreng, aci itu adalah tepung aci atau tepung tapioka. Klasiknya disantap dengan saus sambal dan tanpa isi. Warna putih cireng mentah, setelah digoreng berubah menjadi kuning kecoklatan dan mengembang. “Cireng lebih nikmat bila disantap pada saat masih panas,” sangat cocok sebagai teman minum teh atau kopi di sore hari. Rasa yang disuguhkan? Mm.. selain kekenyalannya yang mirip dengan cimol, gurih asinnya dan manisnya timbul pada gigitan pertama, kemudian rasa crispy yang berasal dari bagian luar akibat proses menggorengnya yang lebih kering, rasa pedas yang ditimbulkan dari isi cireng sangat mantap. Membuat diri ingin tambah lagi dan lagi.

A. Perencanaan

Secara umum, cireng merupakan satu jenis kuliner yang penyajiannya mirip seperti pastel isi dan combro dengan bahan dan kemasan yang berbeda. Dapat dikatakan cireng merupakan generasi penerus setelah comro, yang menawarkan sensari baru kenikmatan penganan yang berasal dari ketela pohon.

Usaha ini mempersembahkan cireng isi yang berbeda, baik dalam bentuk dan rasa. Kini hadir cireng dengan berbagai isi sebagai variasi yang akan memanjakan selera dan menambah asupan gizi yang sangat di butuhkan oleh tubuh anda. L3 Cireng Isi adalah merek cireng yang terkenal dan sangat digemari oleh semua lapisan masyarakat dan semua tingkatan umur, karena terbuat dari tepung tapioka dan bahan-bahan segar pilihan lainnya, bebas bahan pengawet. Dengan inovasi baru L3 Cireng Isi, cireng ini sudah "bergizi". Kenapa? Dari namanya saja mudah diketahui bahwa cireng ini ada isi didalamnya dan untuk memiliki daya tarik tersendiri harus dibarengi dengan sesuatu yang unik (baca: greget) adalah aneka bentuk sesuai dengan isinya. Tentu saja jika dilihat dari bentuk dan rasa juga berbeda sebab lebih besar dan dijamin lebih enak. Isinya pun jangan ditanya, ada yang rasa manis, pedas dan asin serta tersedia dalam delapan pilihan rasa: daging sapi, sosis sapi, bakso sapi, kacang, kornet, keju, rasa ayam, dan oncom, selalu menggunakan adonan yang berkualitas baik dan yang paling utama ada rasa pedasnya yang khas sehingga menimbulkan sensasi di mulut. Di samping itu cirengnya lebih crispy karena digoreng lebih kering pun tidak memakai bahan pengawet sehingga hanya tahan dalam keadaan mentah selama dua hari, hari ketiga masih bisa dimakan hanya warna cireng agak kekuningan, jadi selalu “fresh”.

B. Produksi

Usaha cireng ini memproduksi cireng dengan berbagai variasi rasa :

· Cireng isi daging sapi pedas.

· Cireng isi daging ayam pedas.

· Cireng isi sosis sapi pedas.

· Cireng isi bakso sapi pedas

· Cireng isi oncom pedas

· Cireng isi keju

· Cireng isi kacang

· Cireng isi kornet keju

C. Modal Awal

Untuk membangun usaha ini hanya dengan modal awal antara 4-5 jutaan sudah dapat membangun usaha ini. Modal awal tersebut terbagi menjadi :

1. Harga Paket SILVER A Rp. 3.000.000,-

Mendapatkan perlengkapan penjualannya – tanpa booth/counter

2. Harga Paket SILVER B Rp. 5.000.000,-

Mendapatkan Booth/Counter SILVER dengan perlengkapan penjualannya.

3. Harga Paket GOLD Rp. 7.500.000

Mendapatkan Booth/Counter GOLD dengan perlengakapan penjualannya + Neon Box

4. Harga Paket PLATINUM mulai RP. 9.000.000

Booth/Counter dengan design custom (sesuai keinginan anda) yang standar biaya produksinya sesuai standar L3 CIRENG ISI perlengakapan penjualannya + Neon Light Box.

D. Struktur yang baik

Dalam usaha ini menanamkan struktur yang dapat membuat usaha ini makin berkembang. Dengan struktur dibawah ini :

1. Melakukan Training Karyawan

2. Menjamin bahwa Karyawan di atas siap bekerja dan memenuhi standar keahlian L3 Cireng Isi

3. Menyediakan perlengkapan serta kelengkapan yang dibutuhkan dalam Bisnis L3 Cireng Isi

4. Menyediakan stock bahan baku utama

5. Konsultasi Bisnis (dengan perjanjian)

6. Melakukan kegiatan Promosi Bersama

7. Melakukan Quality Control

8. Pembinaan untuk Mitra L3 Cireng Isi dan Karyawannya

E. Deskripsi

Pada umumnya masyarakat Indonesia kalau menikmati kudapan/cemilan selalu yang dikehendaki adalah manis dan renyah. L3 Cireng Isi diciptakan dengan bentuk cireng yang lebih besar dan tebal dengan digoreng lebih crispy dan bentuknya modis sesuai isi.Dengan cirengnya yang besar dan tebal maka penikmat cireng dapat merasakan empuk dan manis-asinnya cireng.

Dengan digoreng lebih crispy maka penikmat cireng dapat merasakan renyahnya crispy dan keanekaragaman isinya menjadi sensasi tersendiri. Dan lebih istimewa lagi adalah tidak mengandung banyak minyak seperti cireng lainnya sehingga yang menikmatinya tidak merasa ne’k atau harus dilap dulu dengan kertas tissue. Semua ini didapat dengan pemilihan kualitas sumber bahan baku cireng yang baik dan tanpa bahan pengawet, serta proses penggorengannya yang dua kali, sehingga pada saat menikmatinya akan terasa empuk, pedas-manisasin dan renyahnya L3 Cireng Isi sehingga dapat mengangkat nama penganan cireng dari jajanan murahan menjadi jajanan yang bergengsi dan bernilai tinggi.

F. Keuntungan

· Profit Jelas...

· Modal kecil sekali (3jt an per gerai)...

· Pemasaran tidak bikin pusing... Karena jemput bola dan dipasarkan oleh orang-orang yang handal yang mau bekerja sampai larut malam tanpa kita perintah.

· Hampir tidak ada (kecil sekali) biaya tetap (Fix Cost)

G. Motivasi

Dengan adanya usaha ini diharapkan dapat membantu semua masyarakat untuk membuka lapangan pekerjaan sendiri dan mengurangi jumlah pengangguran di seluruh Indonesia. Selain itu juga agar freenchise ini juga semakin berkembang dan sukses ke depannya.

Sumber :

http://www.waralabaku.com/franchise-l3-cireng-isi

http://elthree.net/main/index.php?option=com_content&task=view&id=23&Itemid=43

Read More......

Sabtu, 06 November 2010

bisnis warnet

WARNET (WARUNG INTERNET)

Perkembangan teknologi yang semakin pesat membuat kita harus selalu update tentang semua hal yang baru. Selain media cetak dan televisi, kini disetiap rumah sudah meyediakan koneksi jaringan internet untuk bisa mengakses semua hal di dunia maya. Bila tidak ada yang memiliki jaringan internet, bisa menggunakan fasilitas warnet. Pasti semua sudah tau tempat ini. Ga Cuma berbentuk bilik-bilik kecil tetapi kini juga banyak di mal-mal atau di kafe-kafe dengan memanfaatkan teknologi WiFi atau hotspot yang dapat dengan mudah diakses menggunakan laptop.

Warnet ( warung internet / internet café) sendiri sebenarnya berasal dari 2 kata yaitu warung dan internet. Secara informal warnet sendiri adalah tempat dimana orang bisa menggunakan komputer untuk mengakses internet dengan biaya tertentu, biasanya perjam atau menit, tapi ada juga yang menyediakan semacam membership untuk akses tidak terbatas baik harian atau bulanan. Selain menyediakan tempat untuk browsing , check email dan bermain game online, warnet juga berfungsi sebagai café, dimana pengunjung bisa menikmati makanan dan minuman yang disediakan.

Dalam membangun sebuah warnet dibutuhkan investasi yang ngga sedikit. Paling tidak tau struktur sistem LAN dan instalasi listrik dan jaringan dalam membuat warnet. Belum lagi perangkat lunak dan kerasnya.

1. Membangun sebuah warnet

Untuk memulai membangun warnet, dimulai dengan survei pasar hingga mempersiapkan hardware dan software.

§ Survei apa dalam beberapa waktu kedepan bisa diterima atau tidak.

§ Menentukan posisi yang tepat untuk meletakkan/lokasi warnet.

§ Menentukan berapa banyak user maksimal untuk warnet.

§ Menentukan hardware yang dibutuhkan untuk warnet, seperti:

§ komputer untuk kasir.

§ komputer untuk server/firewall. Beberapa warnet memilih menggabungkan komputer kasir dan server menjadi satu untuk mengurangi biaya.

§ komputer user. Pelanggan dapat ditentukan, apakah dapat memakai fasilitas webcam, sound, mic dan lain-lainnya.

§ hal lain yang dijual selain jasa warnet. Pelanggan yang sudah lama didalam warnet akan mengalami masalah kalau dia meninggalkan posisinya. Menjual minuman bahkan makanan dapat menjadi alternatif. Warnet dapat pula menjual barang lainnya seperti Flash disk hingga kertas.

§ Peralatan keamanan. Bencana yang terjadi karena manusia dan alam sering terjadi. Menyiapkan peralatan pencegahan adalah tindakam pencegahan yang bagus.

§ Memilih provider.

§ Memilih preman dan mata-mata. Tindakan pencegahan untuk mengurangi tindakan anarkis dari pelanggan dan polisi yang berniat mencari keuntungan dari HAKI.

§ Memilih tehnik pembayaran. Beberapa tehnik yang diketahui / digunakan oleh warnet.

§ Penghitungan perjam

§ Penghitungan Permenit

§ Penghitungan Per satuan waktu. 20 menit, 15 menit bahkan 30 menit.

§ Memilih minimal pembayaran. Standar berbagai warnet berbeda, ada yang memberi batas minimal 30 menit, 1 jam bahkan 10 menit.

§ Memilih toleransi pembayaran. Toleransi disini maksudnya adalah waktu lebih yang digunakan oleh pelanggan sebelum dia masuk ke waktu berikutnya. sebagai contoh:[1] Beberapa warnet tidak memberikan toleransi, apabila pelanggan telah masuk ke ke detik selanjutnya dari 1 jam, maka dia di anggap masuk ke waktu berikutnya.

2. Warnet banyak dimanfaatkan oleh mahasiswa, pelajar, profesional dan wisatawan asing. Warnet digunakan untuk bermacam-macam tujuan, bagi pelajar, dan mahasiswa warnet banyak digunakan untuk:

§ Mengerjakan tugas atau pekerjaan rumah

§ Melakukan riset

§ Menulis skripsi

Bagi masyarakat umum warnet digunakan untuk:

§ Memeriksa kiriman surat-e terbaru

§ Melamar pekerjaan

§ Bersosialisasi dan berkomunikasi (chatting)

§ Sarana menikmati hiburan dan lain sebagainya.

3. Warnet didunia

§ Di negara dunia ketiga, warnet adalah tempat kebanyakan orang mengakses internet. Di negara-negara atau daerah-daerah maju yang akses internet-nya sudah ada pada hampir setiap rumah, warnet jarang didapatkan dan mahal tarifnya. Di daerah perkotaan (urban) sebuah warnet memiliki nama-nama umum panggilan lain seperti; Net Cafe, Cyber Cafe, atau Pusat Permainan Dalam Jaringandimana sambungan internetnya dikhususkan untuk melakukan permainan komputer dalam jaringan. Sementara di daerah atau pinggir kota umumnya dikenal sebagai telecenter.

§ Di beberapa negara yang banyak mengandalkan sensor seperti RRC dan Singapura warnet-warnet dikontrol. Tetapi di negara-negara lain malahan diberi bilik-bilik pribadi supaya bisa mengakses pornografi tanpa dibatasi. Di Los Angeles, Amerika Serikat, warnet juga diawasi karena menarik geng-geng jalanan.

4. Warnet sendiri tidak terlepas dari berbagai masalah seperti

  • Pornografi. Banyak negara memandang internet adalah salah satu media dimana pornografi dapat diakses oleh pengguna. RRC contohnya telah mengontrol hal ini dengan ketat dan dianggap efektif [3]. Hal ini dikarenakan medianya yang visual dan kemudahan untuk mengunduh berkas seperti: AV, beep dan film yang mengandung fotografi dalam bentuk AVI (terbesar) hingga 3gp untuk kapasitas telepon genggam.
  • Pengunduhan program-program komputer ilegal atau program-program komputer yang sudah di kodenya sudah dipecahkan ulang, atau dikenal juga sebagai Cracker APP/WAREZ.
  • Penyebaran virus dan worm. Virus/worm ini menyebar melalui situs, dokumen yang di unduh dari surat-e, flashdisk, dan lain sebagainya.
  • Perjudian dalam jaringan.
  • HAKI dalam penggunaan perangkat lunak oleh warnet tersebut. Namun beberapa warnet juga sudah menggunakan perangkat lunak sah baik dengan membeli izin proprietary maupun menggunakan perangkat lunak bersumber bebas (Open Source) seperti Linux. Software Linux yang populer diwarnet seperti Ubuntu, IGOS, SimplyMepis, Suse dan lain-lain.
  • Kejahatan melalui jaringan seperti penipuan, scam, penyedia layanan game online seperti Real-Money trans, botting, cheat hingga manipulasi karakter seperti penipuan.

5. Aspek yang perlu diterapkan dalam membangun sebuah warnet

a. Aspek Kenyamanan Tempat Usaha dan Perlindungan Tamu

1. Menghindari tempat usaha yang berpotensi tinggi menimbulkan bahaya bagi kesehatan dan rawan ancaman bencana alam

2. Memiliki sirkulasi udara yang cukup dan stabil, tidak terlalu lembap atau terlalu kering sehingga sehat dan nyaman bagi pengelola dan tamu

3. Memiliki pintu keluar-masuk yang cukup dan atau pintu darurat untuk antisipasi kebakaran serta memiliki perangkat pengaman kebakaran yang memadai

4. Memiliki area bebas rokok yang terpisah dengan area perokok

5. Area perokok difasilitasi dengan peralatan sirkulasi udara yang proporsional

6. Memiliki kamar kecil, saluran pembuangan limbah dan ketersediaan air bersih dalam jumlah yang memadai dan senantiasa terjaga kebersihannya

7. Menggunakan sekat pembatas / bilik komputer yang wajar, tidak terlalu tinggi dan atau sebagian besar tertutup untuk memudahkan pengawasan dan mencegah terjadinya penyelewengan fungsi

8. Melakukan perawatan berkala dan pembersihan perangkat AC dan karpet untuk mencegah terjadinya gangguan pernapasan

9. Memiliki penerangan yang memadai dan nyaman untuk mendukung aktivitas di lingkungan Warnet

b. Aspek Tanggung Jawab Sosial Pemilik Modal

1. Selain aspek ekonomi, pemilik modal memiliki tanggung jawab untuk mengkaji secara mendalam implikasi sosial pada masyarakat sekitar tempat usaha warnet

2. Menyesuaikan daya beli masyarakat dan memberikan kemudahan akses secara inklusif kepada seluruh strata sosial dan jenis komunitas di lingkungannya

3. Ikut mendorong peningkatan literasi masyarakat di lingkungan sekitarnya tentang pemanfaatan Internet yang tepat guna dan bertanggung jawab

4. Melakukan antisipasi dampak sosial yang mungkin terjadi akibat penggunaan Internet di Warnet secara proaktif

5. Melakukan upaya pencegahan eksploitasi akses Internet yang bertentangan dengan norma sosial, agama dan hukum

6. Memberikan edukasi dan arahan kepada tamu usia belia dan di bawah umur agar tidak melakukan pemborosan dengan melakukan aktifitas Internet yang kurang bermanfaat

7. Menciptakan lingkungan usaha yang nyaman bagi karyawan dan memberikan hak-hak karyawan dan fasilitas kerja yang memadai sesuai kelaziman, norma dan peraturan perundangan yang berlaku

8. Memberi fasilitas dan kesempatan bagi karyawan untuk mengembangkan diri dan menambah pengetahuan dan keterampilannya

9. Mempelajari dan melaksanakan dengan sungguh-sungguh aspek bisnis, strategis dan manajemen sehingga mampu terus menghasilkan inovasi layanan dan meningkatkan nilai tambah bisnis dan manfaat Warnet bagi lingkungan sekitarnya

10. Menyediakan perangkat keras dan perangkat lunak yang layak dan legal

11. Melengkapi legalitas usaha dan menuaikan kewajiban perpajakan

c. Aspek Tanggung Jawab Sosial Pengelola Manajemen

1. Menyusun program promosi dan marketing yang bersifat simpatik, edukatif dan positif untuk meningkatkan penetrasi pasar sekaligus membangun apresiasi terhadap Warnet dari lingkungan masyarakat sekitar

2. Memasang himbauan berupa pamflet atau brosur kepada tamu Warnet untuk tidak melakukan tindakan negatif dengan memanfaatkan fasilitas Warnet

3. Menyusun prosedur pengamanan fisik fasilitas Warnet dan mengupayakan asuransi

4. Melakukan inventarisasi fasilitas Warnet dan melakukan pencatatan yang akurat

5. Menyusun standar operasi yang dapat menjamin kenyamanan dan keamanan pelayanan serta melindungi kepentingan tamu

d. Aspek Tanggung Jawab Sosial Teknisi dan Operator Warnet

1. Memastikan kualitas layanan fasilitas Warnet agar selalu dalam performa terbaik

2. Memberikan pelayanan yang ramah dan bantuan kepada tamu termasuk memberikan bimbingan, arahan, tips dan informasi positif yang dibutuhkan tamu untuk dapat memanfaatkan fasilitas Warnet secara optimal dan efisien

3. Tidak memberikan informasi negatif yang dapat mendorong tamu untuk mencoba dan memanfaatkan fasilitas Warnet untuk tujuan yang tidak wajar

4. Mampu memfungsikan dan mengatasi berbagai permasalahan yang terjadi pada perangkat lunak standar yang digunakan Warnet

5. Bersikap tegas kepada tamu agar tidak melakukan aktifitas negatif memanfaatkan fasilitas Warnet

6. Meminta dan mencatat identitas tamu termasuk waktu masuk dan keluar serta terminal yang digunakan

7. Senantiasa bersikap waspada terhadap kondisi lingkungan dan perilaku tamu untuk mengantisipasi maksud jahat pelaku tindak pidana.

Sumber :

http://forum-haksesuk.blogspot.com/2008/09/membangun-warnet-dengan-investasi-kecil.html

http://id.wikipedia.org/wiki/Warung_Internet

http://irwinday.wordpress.com/kode-etik-warnet/

http://id.wikibooks.org/wiki/Manajemen_warung_internet

Read More......